Geothermal Study Club

Geothermal Study Club
SELAMAT DATANG DI BLOG GSC UPN"V"YK

Masalah Pemboran Pada Lapangan Panas Bumi

(email dari mas Ferdi Latuan)

Selamat sore,

Saya mau bertanya terkait operasi pemboran geothermal. Apa saja kendala-kendala yang sering dihadapi dalam proses pemboran geothermal? Sejauh ini setahu saya hanya masalah kebocoran gas beracun. Apakah benar demikian? Bagaimana dengan masalah yang lainnya? Dan di mana saya bisa menemukan referensi terkait teknologi-teknologi terbaru di dunia pemboran geothermal. Terima kasih atas perhatiannya.

Salam Panas,
Member
...................................................................................................................................................................
Selamat Sore, Mas Ferdi Latuan..


Pipa Terjepit merupakan salah satu masalah pada pemboran Panasbumi


Pada umumnya, problem pemboran pabum sama dengan pada pemboran migas. namun Pipa terjepit merupakan problem yang paling sering terjadi  disebabkan runtuhnya dinding sumur karena sifat batuan pada sumur panas bumi yang rapuh. problem kedua yang sering terjadi adalah loss circulation, hal ini terjadi karena target dalam suatu sumur geothermal merupakan rekahan-rekahan (fracture) yang terkoneksi ke suatu heat source. Ketika fracture tersebut terlintasi dalam proses pengeboran, kemungkinan besar lumpur pengeboran (mud) akan masuk ke dalam fracture-fracture tersebut daripada kembali ke permukaan (loss circulation). Kondisi ini secara teknis memberikan beberapa dampak negatif pada proses pengeboran dan perlu ditanggulangi. loss circulation sering ditangulangi dengan menggunakan lumpur water base mud.

Untuk kebocoran gas beracun juga bisa terjadi. sebagaimana diketahui. daerah panas bumi merupakan daerah vulkanik yg sudah mati sehingga banyak gas-gas beracun akibat aktifitas vulkanik. gas beracun yg paling umum adalah gas H2S.

Dari sisi temperature, target dari sumur panas bumi merupakan fracture yang memiliki temperatur tinggi, karena temperature inilah yang merupakan energi yang ingin diekstraksi. Semakin tinggi temperatur yang diperoleh maka akan semakin ekonomis suatu sumur geothermal.
Akan tetapi, ditinjau dari proses pengeborannya akan semakin menantang karena teknologi pengeboran yang dibawa dari industri migas sebenarnya didesain untuk temperatur yang relatif lebih rendah, dan hal ini seringkali menjadi hambatan.

Dengan semakin bertambahnya lapangan-lapangan geothermal akan dikembangkan, Beberapa tantangan di atas justru merupakan suatu peluang baik bagi ahli pengeboran (engineer) maupun pelaku bisnis.

Akibat teknologi dari dunia migas tidak mampu menghadapai pengeboran pada temperatur yang tinggi, trend sekarang mulai bermunculan teknologi-teknologi yang khusus diciptakan untuk sumur geothermal. Saat ini industry geothermal masih ibarat Blue Ocean karena belum banyak pelaku bisnis yang memiliki spesialisasi di bidang ini. Bagi engineer, semakin dibutuhkan ahli-ahli pengeboran yang memahami seluk beluk pengeboran sumur geothermal, dan sebagai catatan saat ini belum banyak jumlahnya di Indonesia maupun dunia.


Untuk beberapa referensi teknologi pemboran di dunia geothermal, kami hanya menyarankan anda 
mengunjungi beberapa situs dibawah ini, yang menyajikan beberapa teknologi dan berita terbaru seputar dunia Panasbumi.

Thinkgeoenergy.com
Alternative-energy-news.info
Renewableenergyworld.com

Terimakasih, Tetap pantau terus postingan kami selanjutnya !

salam panas!

source : Diskusi Tim GSC             
              Http://www.manajemenenergi.org

Pic source : http://petroleumsupport.com

1 komentar:

  1. Mungkin kalau boleh saya ingin sedikit menambahkan untuk problem di sumur geothermal yang paling sering terjadi adalah pipa terjepit yang diakibatkan oleh pengangkatan cutting yang kurang optimum. Hal ini dikarenakan oleh sejumlah fluida pemboran yang hilang kedalam formasi melalui jalur rekahan yang ada disepanjang lintasan pengeboran, sehingga cuttings tidak secara sempurna masuk ke formasi atau naik ke permukaan. Untuk hilang sirkulasi, bisa dikatakan sebagai masalah namun lebih tepat jika dikatakan pertanda mendekati target, karena pada akhirnya zona total loss yang dicari sebagai target akhir pengeboran, namun masalah sebenarnya adalah ketika tekanan hidrostatik di sumur terus turun dan tidak mampu mengimbangi atau menahan tekanan formasi maka jelas akan terjadi kick, dan bisa jadi kick ini tidak hanya uap atau air panas saja, namun akan sangat berbahaya jika diikuti gas beracun. Dan selanjutnya masalah yang umum terjadi adalah korosi pada pipa pipa pemboran.

    Dalam operasi pengeboran hal ini dapat diatasi menggunakan metode aerated drilling dimana pengkondisian lumpur pemboran yang ditambah angin akan membentuk suatu suspensi dengan properties khusus yang sesuai untuk mengatasi zona loss sepanjang lintasan, baik partial ataupun total loss. Dan untuk korosi dapat menggunakan chemical sejenis corrosion inhibitor untuk mengatasi problem korosi.

    Salam,
    Raka, TM UPN 2010

    BalasHapus